Pengobatan Paronikia atau Cantengan

Paronikia akut umumnya disebabkan oleh bakteri, pengobatan pilihan preparat flucloxacilin 4 x 250 mg/hari ; umumnya berhasil baik. Bila terbentuk pus dilakukan drainase, dengan tidak mengabaikan 5 prinsip pengobatan infeksi tangan yaitu :
1. Pemberian antibiotik
2. Istirahat dan elevasi bagian yang terkena infeksi
3. Pengenalan lebih dini adanya pus dan daerah pus yang tepat

4. Keluarkan pus, kalau perlu dilakukan debridemen pada ruang abses
5. Pengobatan yang adekuat setelah tindakan

Pada Paronikia superfisial umumnya pus terlokalisasi dan terlihat dengan jelas : dapat dilakukan drainase dengan insisi bentuk bayonet atau skalpel lancip yang tajam dimasukkan ke dalam sulcus dengan sudut oblique, dilakukan harus sejajar dengan lempeng kuku. Setelah drainase maka dikompres dengan larutan garam fisiologis hangat untuk memacu drainase luka; pada beberapa kasus cukup dilakukan kompres dan antibiotik Neosporin topikal. Posisi jari yang terinfeksi diistirahatkan dalam posisi fleksi untuk memercepat penyembuhan luka.
      Pada Paronikia profunda, sering ditemukan gejala klinis pembengkakan, eritem tanpa titik pus yang jelas; dapat diberikan antibiotika yang sensitif seperti kloksasilin atau eritromisin. Setelah diberikan antibiotika dan kompres hangat akan terjadi pus yang terlokalisata, kemudian terjadi drainase spontan melalui lekukan lipat kuku, atau dapat dilakukan insisi seperti Paronikia superfisial.
      Pada Paronikia sub ungual yang tidak responsif terhadap antibiotika setelah 2 hari, perlu dilakukan tindakan pembedahan dengan menghilangkan 1/3 proksimal lempeng kuku; lempeng kuku dipotong secara tranversal dengan gunting kuku di bawah anestesi lokal tanpa adrenalin, dapat juga dengan ethylchloride spray atau nitrogen cair.
     Pada infeksi yang meluas pada sub ungual distal, 40% kasus pus terjadi di bawah lempeng kuku. Pada daerah yang sakit dilakukan penetrasi lempeng kuku, sehingga pus dapat dikeluarkan dan penanganan selanjutnya mengompres jari dengan larutan antiseptik seperti : khlorheksidin 2x sehari, dan dilakukan kompres basah tersebut akan mempercepat penyembuhan.

      Penanganan Paronikia kronis membutuhkan kesabaran dokter maupun pasien. Pada keadaan ini harus dicegah infeksi bakterial kronis sehingga dilakukan pengompresan, sedangkan kompres akan memperpanjang perjalanan penyakit serta memperburuk keadaan. Penanganan umum adalah: mengurangi paparan dengan air. Bila melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan air sebaiknya memakai pelindung sarung tangan, lebih baik memakai sarung tangan dari katun dan dilapisi dengan sarung tangan karet yang terbuat dari vinyl : Bila sarung tangan sudah basah hendaknya diganti.

      Pemakaian agen pengering setelah melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan air dengan larutan khloroform atau aluminium khlorida 6-20% dalarn alkohol; jika terjadi iritasi dapat dianjurkan pemberian lotion atau krim kortikosteroid. Mengingat infeksi Paronikia kronis penyebabnya kebanyakan Candida albicans pemakaian anti jamur dalam bentuk tingtur dipakai 2x sehari yaitu : larutan klotrimoksasol, haloprigin atau mikonazol. Pemakaian kombinasi anti jamur yang lebih cepat dengan lotrisone secara topikal.

        Apabila terjadi tanda radang yang berupa, kemerahan, panas, pembengkakan dan nyeri dianjurkan pemberian eritromisin secara oral, karena selalu ditemukan Staphylococcus di sekitar luka yang masih sensitif terhadap antibiotika tersebut. Antibiotika lain ialah larutan Sulfasetamid 15% dalam 50% spiritus atau alkohol dan pemakaian cat castelani juga masih efektif.
       Pada penderita Paronikia yang juga menderita diabetes aspek pengobatan yang terpenting adalah: terutama pengontrolan kadar gula darah. Paronikia ibu jari kaki sering diikuti unguis incarnatus, dapat dilakukan tindakan pembedahan setelah Paronikia terkontrol, dan dilakukan pencabutan kuku secara radikal.
      Dosis pengobatan radio terapi untuk kasus kronis 75 rad/minggu dengan 43-50 KM (Dermopan Siemens) sampai dosis maksimum 450 rad (sebanyak 6x pemberian) sering membantu penyembuhan.
Paronikia kronis yang tidak responsif terhadap segala pengobatan perlu mendapat penanganan melalui pembedahan dengan eksisi bentuk bulan sabit dari proksimal lipat kuku 5 - 6 mm. Pada bagian yang terlebar meluas ke lateral lipat kuku

      Penyembuhan luka terjadi secara secondary intention, bisa mencapai 2 bulan . Diperlukan waktu 2 - 3 bulan untuk pembentukan kembali kutikula yang rusak seperti pada keadaan semula terhadap Paronikia kronis. Pertumbuhan kuku yang distropi diperlukan waktu pengobatan selama 6 bulan, penderita harus menjaga terhadap paparan air selama dalam pengobatan infeksi Paronikia tersebut.

6 comments: